KONSEP DASAR TASAWUF
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“
AKHLAK TASAWUF “
Dosen
Pengampu :
HARUN
KUSAIJIN, M. Fill
Disusun
oleh :
Mustail
PROGRAM
STUDI
PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM HASANUDDIN
(STAIH)
PARE KEDIRI
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah
SWT. Atas anugrah dan kuasa-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah yang berjudul “ Ah1ak
Tasawuf ”.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan
makalah ini adalah selain untuk menyelesaikan tugas yang di berikan oleh Dosen
pengajar, juga untuk meningkatkan pengetahuan kami terhadap materi yang di
berikan.
Kami telah berusaha untuk menyusun makalah
ini dengan baik, namun kami pun menyadari atas keterbatasan yang di miliki,
oleh sebab itu jika terdapat kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun isi dari makalah ini, kami selaku penulis memohon maaf,
kritik, serta saran dari Dosen pengajar ataupun semua pembaca saya sangat
mengharapkan guna untuk menyempurnakan makalah ini terlebih juga untuk
meningkatkan pengetahuan bersama dan bermanfaat untuk kita semua.
24 April
2017
(Penyusun)
DAFTAR
ISI
Halaman
Sampul ... i
Kata
Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar
Isi.......................................................................................................................... iii
BAB
I : PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah......................................................................................... 1
C.
Tujuan............................................................................................................ 1
BAB
II : PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tasawuf ................................................................................... ..2
B.
Maqamat dan Ahwa1 ................................................................................ .
4
C.
Syariah dan thariqah, haqiqah,dan marifat ................................................ ..5 ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... .
D.
Knsep marifat dan mahabbah I1ahiyah...................................................... ..7 ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ................................................................................................................
E.
D0ktrin Tasawuf tentang fana’ baqa ‘ ittihad’ dan
wihdatu wujud..........
BAB
III : PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................. 11
B.
Saran 11
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada masa ini banyak permasalahan yang muncul pada kehidupan dalam masyarakat yang mempersoalkan tentang k0nsep
dasar Tasawuh dan mempertanyakan hakikat Tuhan, apakah ia termasuk ah1i tasawuf atau tidak, yang
kemudian menjadi perenungan kegelisahan tentang dirinya juga bperenungan
terhadap pencarian Tuhan, dan juga mempertanyakan tentang makna kehidupannya
ditengah - tengah dinamika perubahan yang makin kompleks dan makna
keberadaannya ditengah kompleksitas perubahan pemikiran itu. Dan juga eksistensinya manusia dalam
kehidupan didunia ini mencapai kepadan Tuhan, dan semua kenyataan tentang
peranannya dalam kehidpan yang ia hadapi dan
ia jalani .
Dengn adanya permasalahan tersebut, maka perlu ditinjau dari berbagai
paradigma. Misalnya Al qur'an ,hadits, ijma , qiyas . Disini kami pemakalah
ingin menyajikan masalah yang ada tentang masalah - masalah tentang Tasawuf
yang ada ditinjau dari berbagai sumber hukum islam
yang tercakup dalam kajian mislam .
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Tasawuf ?
2. Apasajakah Metode - metode Tasawuf ?
C.
TUJUAN
1. Mengetaui pengertian Tasawuf.
2. Mengetahui metode -metode Tasawuf.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. KONSEP DASAR TASAWUF
A.
Pengertian
Tasawuf
Definisi “
tasawuf” dirumuskan oleh para ulama dengan sangat bervariasi. Banyaknya ragam
devinisi tersebut tidak berarti menunjukkan adanya kontradiksi antara
pengertian tasawuf. Hal itu disebabkan karena tasawuf pada hakikatnya merupakan
pengalaman pribadi seorang hamba dengan Tuhannya, Sehingga masing – masing
individu memiliki kecenderungan dan pengalaman spiritual/batin/mistik yang berbeda – beda sesuai dengan level
tasawufnya .
Berikut ini
adalah beberapa bagian dari definisi – definisi yang dituturkan oleh para sufi
atau pakar tasawuf.
1. AL-
Ghazali didalam kitabnya, al- Munqidz min ad- Dhalal, menulis bahwa para sufi
adalah mereka yang menempuh ( suluk ) jalan Alloh, yang beraklak tinggi nan
bersih, bahkan juga berjiwa cemerlang lagi bijaksana.
2. Radim
bin Ahmad al-Baghdadi berpendapat, tasawuf memiliki tiga elemen penting, yaitu
faqr,rela berkorban dan meninggalkan kebayilan ( glurur ).
3. Al
– Junaid mendefinisikan bahwa tasawuf sebagai “ an – takuna ma’a Allah bi-la
‘alaqah”, hendaknya engkau bersama- sama dengan Allah tan[a adanya hijab.
4. Abu
Yazid al –Bustami menjelaskan tasawuf dengan perumpamman suatu kondisi diman
seseorang mengencangkan ikat pinggangnya ( karena menahan lapar) dan
pengekangan terhadap syahwat duniawi sesaat. Al- Bustami juga menambahkan,
yaitu ungkapan “melemparkan kepentinganpriadi kepada Allah dengan mencurahkan
secara totalitas kepadanya”.
Demikianlah beberapa definisi para sufi
yang sepintas berbeda, namun pada hakikatnya adalah mengarah kesatu titik,
yakni mencapai derajat sedekat- dekatnya kepada Allah.
Selain itu, Ibrahim Basyuni, sarjan
Muslim berkebangsaan Mesir, setelah mengemukakan beberapa definisi tasawuf
termasuk definisi yang telah dipaparkan diatas, mengkatagorikan pengertian
tasawuf pada tiga hal. Pertama, kategori al- bidayah yaitu pengertian yang mencerminkan
tasawuf pada tingkat permulaan. Kaegori ini adalah sebagaimana yang dikemukakan
al- Kharki, yaitu menekankan kecenderungan jiwa dan kerinduannya secara fitrah
kepada Allah.
Kedua, kategori al- Mujahadah, yakni
pengertian yang membatasi tasawuf pada pengalaman yang didasarkan atas
kesungguhan. Pengertian semacam ini muncul dalam definisi yang diberikan oleh
al- Ghazali, Abu Yazid al- Bustami yang
cenderung menonjolkan akhlak dan amal dalam mendekatkan diri kepada Allah swt.
Ketiga, kategori al- Madzaqah, yaitu
pengertian yang cenderung membatasi tasawuf pada pengalaman spiritual dan
perasaan keberagaman, terutama dalam mendekati Zat yang Maha Mutlak. Tatkala
seorang sufi telah berhasil melampaui dua fase sebelumnya ( al bidayah dan al –
mujahadah), maka ia mampu berada sedekat mungkin dengan- Nya.
B.
Objek
Ilmu Tasawuf
Berangkat dari
paparan definisi tasawuf diatas, sesungguhnya dapat dipahami, bahwa wilayah
kerja tasawuf adalah aspek spiritual/rohani atau aspek esoteris yang ada
didalam ajaran islam.dan juga lawan dari aspek esoteris adalah aspek eksoteris
ini ( lahiriah) dan yang menangani aspek eksoteris adalah ilmu fikih, yakni
ilmu yang orientasinya terarah pada aspek – aspek peraturan perbuatan lahir
manusia,sehingga ilmu ini biasa dikenal dengan ilmu zahir.
C.
Asal
– Usul Akar Kata Tasawuf
Secara
mendasar belum ada kesepakatan di kalangan ulam untuk mengidentifikasi mengenai
asal usul akar kata tasawuf itu sendiri. Sebagian besar para ulama berpendapat
tasawuf berasal dari kata – kata yang dikaikan denagn arti nsuci, yang antara
lain sebagai berikut :
1.
Shafa
berarti suci. Maksudnya orang –orang yang berusaha untuk menyucikan dirinya
melalui tekun beribadah kepada Allah.,seperti shalat dengan khusyu.
2.
Ahl
ash- shuffah, yaitu para sahabat yang ikut hijrah bersama Rasulullah saw. Ke
madinah dengan meninggalkan seluruh kejayaannya di makkah.
3.
Theosophy(
Theo = Tuhan, Shopos + hikmah), berasal dari bahasa yunani yang masuk kedalam
filasat islam. Kemudian oleh bangsa arab, kata itu diucapkan dengan kalimat
“tasawuf” yang berarti orang yang banyak mengetahui tentang hikmah/kearifan
ketuhanan.dan masih banyak lagi tentang pendapat asal usul akar tasawuf.
D.
Beberapa
Teori tentang Asal – Usul Tasawuf dalam islam
Untuk memaparkan
asal usul konsep tasawuf yang ada didalam ajaran agama islam secara mendetail
sangat sulit, disebabkan telah rterjadi kontroversi yang cukup panjang bahkan
kontroversi itu terjadi sampai sekarang. Bahkan ada yang mengatakan tasawuf
dalam agama islam tidak lebih hanya merupakan pengaruh budaya – budaya lokal
dan juga pengaruh dari non islam. Disini dikemukakan beberapa teori yang
menjelaskan tentang asal – usul tasawuf dalam agama islam:
1. Tasawuf
pengaruh dari pengaruh ajaran kristen,dengan faham kerahibannya ( suatu famam
yang menjauhi kehidupan dunia dan hidup mengasingkan diri dalam biara- biara).
2. Berasal
dari pengaruh misti Phythagoras yang memiliki faham bahwa roh manusia bersifat
kekal dan berada di dunia sebagai orang asing. Sedangkan jasmani sebagai
penjara bagi roh
3. Berasal
dari ajaran Buddha dengan faham nirwananya. Menurut faham ini, manusia untuk
mencapai nirwana harus meninggalkan kehidupan duniawi dan memasuki hidup
bertapa ditempat sunyi.
Demikian beberapa faham ajara yang
menurut teorinya memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam mendorong munculnya
ajaran tasawuf didalam agama islam.
E.
Sumber
dan Dasar – Dasar Tasawuf
. Bahwa kendatipun kalimat tasawuf secara
tekstual tidak termaktub dalam Al-quran maupun Assunah, namun dudalam kedua
sumber islam tersebut sarat dengan tuntunan dan ajaran- ajaran moral yang
membbimbingan serta mengarahkan hidup seorang muslim supaya menjadi baik dalam
pandangan Allah dan Manusia. Dalam Alqur’an banyak sekali ayat- ayat yang
mendorong manusia mendekatkan diri kepada Allah, seperti surat QS asy syams
91:, Al –A la 87 ; 14 ) dan lain sebagainya dalam konteks historis,Nabi
Muhammad saw. Telah memberikan teladan secara kongkret dalam
mengaplikasikankehidupan yang bernuansa tasawuf seperti hakikat dunia terbagi
menjadi tiga yakni sepertiga makanmaka ia akan hancur,sepertiga dipakai maka ia
akan rusak sepertiga dibelanjakan di jalan Allah maka hasilnya akan dipetik
dikemudian hari. (H.R. Imam Muslim).
F.
Hakikat
Tasawuf
Secara,
hakiki manusia terdiri dari tiga unsur utama, yaitu ruh,akal dan jasad. Ruh
ilahi inilah yang menjadikan manusia memiliki sisi kehidupan rohani yang dapat
diistilahkan dengan makna tasawuf, dimana kecondongan ini juga dimiliki oleh
semua manusia dalam setiap agama, karena perasaan itu memang fitrah manusia.
G.
Korelasi
antara Ilmu Pengetahuan dan Tasawuf
Maksud ilmu
dalam konteks ini adalah suatu pengetahuan yang mempunyai metodologi tertentu
dan dapat dibuktikan kebenarannya secara empirik. Pengetahuan tentang tuntunan
Nabi saw. Itulah yang dimaksud dengan ilmu disini. Dengan ilmu kita dapat
memberikn penilaian apakah sebuah aliran itu dapat diterima atau tidak.
2. MAQAMAT DAN AHWAL
A.
Pengertian
Maqamat
Secara
harfiah maqamat merupakan jamak dari kata maqam yang berarti tempat berpijak atau
pangkat mulia sedangkan da1am i1mu tasawuf berarti kedudukan hamba da1am
pandangan A11ah. Makamat terdiri dari de1apan tingkatan :
1.
Taubat
Taubat berasal
sari bahasa arab taba yang berarti kembali dan penyeaalan swdangkan pengertian
taubat bagi kalangan sufi adalah memohon ampun atas segala dosa dan penyesalan
dan berjanji dengan sungguhbsungguh untuk tidak mengulangibperbuatan dosa
tersebut dan dibarengi dengan melakukan kebajilan yang dianjurkan oleh Alloh.
2.
Zuhud
Zuhud
secara harfiah berarti meninghalkan kesengan dunia atau tidak ingin kepada
sesuatu yang bersifat kedunia wian . Menurut pandangan para sufi zuhud secara
umum diartikan sebgai suatu sikap melepaskan diri dari rasa kwtergantungan
terhadap kehidupan dunia dengan mengutamakan kehidupan ukhrawi. Berkaita dengan
konsep zuhud dalam al qur an terdapat ayat yang menjelaskan hal itu ,
diantaranya :
قل متع الدنيا قليل والاخيرة خير لمن
اتقي ولا تظلمون فتيلا
Artinya
: "katakanlah"kesenangandiduniainihanyasebentarvdandiakhiratvitu
lebih baik untuk orang orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiyaya
sedikitpun.
3.
Sabar
4.
Wara
5.
Faqr
6.
Tawakal
7.
Ridho
8.
Mahabbah
9.
Marifat
3. SYARIAH, THARIQAH,HAQIQOH DAN MAKRIFAH
A.
Pengertian masing –masing istilah
1.
Syariah
Secara bahasa, syariah berarti jalan , peraturan , undang-undang tentajg
suatu perbuatan, ia berasal dari bahasa arab"شرع
- شريعة و شر عة yang
artinya : mengariskan suatu aturan atau pediman. Syariah secara klasikal
berarti jalan menyju perhimpunan air untuk diminum manusia dan juga untuk
binatang piaraan. Orang arab menggunakan sebagai ungkapan tentang jalan lurus
yang dipedomani bersama.
Secara istilah, syariah شريعة. Adalah undang undang
yang dibuat oleh Tuhan Allah swt. Yang tegak atas dasae iman dan islam. Berupa
seperangkat hykum tentang perbuatan zahir / formal yang diatur berdasaarkan
wahyu Al quran dan hadits. Dengan makna ini syariah berarti seluruh ketentuan
agama islam, baik berupa seperangkat aturan hukum taklif, ketentuan keimanan
dan undang undang moral yang mengatur prlaksanaan aajaran agama islam dengan
sebaik baiknya.tiga komponen yang ditetapkanAllah melalui jibril yang
mengajarkan tiga komponen tersebut yaitu iman islam, ihsan. Dengan demikian,
jelaslah kiranya bahwa secara istilah, syariah islam adalah aturan agama yang diajarkan Allah
untuk hambanya yang didalamnya berisi ajaran kyakinan, aturan dan cara cara
peribadatan cara berkelakuan baik dan menghindar dari kebutukan, cara
berinteraksi cara cara membangun sistem hidup bersama ditengah tengah
masyarakayvfan bangsa bangsa beragam yang kesemuanya bertujuan untuk
menciptakan atau merealisasikan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
2.
Thariqoh
Secara bahasa, thariqoh berasal dari bahasa arab "طريقة
"yang berarti melewati suarltu jalan. Secara sinonim
thariqoh sama artinya dngan سابيل yakni jalan tembusan.
Dalam istilah sufistik thariqoh yang selanjutanya ditulis dengan tarekay
sebagaimaba dijelaskan oleh abu bakar aceh yamg dikutil oleh mustafa zahi
adalah jalan atau petunjuk melakukan ibadah tertentu sesuai dengan ajaran yang
di contohkan olej nabi muhammad saw. Dan dilakukan oleh para sahabatnya, tabin,
dan tabiittabiin secara turun temurun hungga sampai kepada para ulama atay guru
guru tasawuf.lebih lengkap lagi dijelaskan bahwa thoriqoh adalah :
اجتبناب المحرمات والمكروهات وفضول
المباحات و ادا الفرا اض فما استطاع من النوافل تحت رعاية عارف من اهل النها ي.
Artinya
: menjauhlah diri dar perbuatan haram dan makruh serta
hal hal mibah yang berlebihan menubaikan kewajiban hingga membiasakan melakukan
hal hal sunah semampunya dibawah pengawasan seorang guru sufi yang
berpengalaman dari kalangan pakar yang ahli dibidangnya.
3. Haqiqah
Secara
harfiah, haqiqah berartu yang nyata yang benar dan sejati. Kata haqiqah berarti
kebenaran kenyataan yang sebenar benarny dan senyatanya. Menrut pakar sastra,
kata haqiqah ditulis dengan hakikat yang artinya suatu kepuyusan yang sesuai denganbrwalitasnya.menurut
istilah sufistikbsebagaiman dinyatakan oleh zainudin bin ali al ma:bary
dijelaskan swbagai berikut :
الحقيقة
هي وصول السالك للمقصود وهو معرفة الله الخ.
Artiya
: haqiqatvadalah sampainya seorang sufi yang menempuh jalan spiritual pada
tujuannyabyaitu mengenal Allahbswt. Dan menyaksikan cahaya penampakan Allah .
Dalam
kaitan ini hakikat dimaksudkan dengan tingkat seorang mengamalkan agama ini.
Serta kedalaman seorang dalam menjalankan agama untuk tujuan yang
sebenarnya.dan juga haqiqah adalah hasil seseorang menempuh perjalanan hidup
berdasarkan ajaran agamany yang sebenarnya.
4. Ma'rifat
Secara harfiah kata ma'rifat yang
berasal kata bahsa arab معرفة yang artnya pengetahuan
yang mantap dan meyakinkan. Pada lazimnya, m'rifat dapat dicapai melalaui ilmu
dan antara keduanya tentu terjalin scara otomatis sehingga tanpa ilmu, maka
tidak dapat diperoleh ma'rifat.
Dwmikianlah
gambaran operasional ma'rifat seorang hamba ituvterukur dari tingkat keasibgan
dirinya dan fisiknya. Ini menunjukkan jugavbahwa dalam dunia tasawuf ma'rifat
ini merupakan sebuah hal diantara ahwal yang akan dialami seorang sufi -salik
dalam suluknya.
4.
KONSEP MA'RIFAH DAN MAHABBAH ILAHIYAH
Dalam mengkaji tema marifat dan mahabbah,
bab ini akan diarahkan pada empat hal. Pertama, mengenai pengrertian, tujuan,
dan kedudukannya. Kedua ,mengenai alat untuk mencapai marifat dan mahabbah.
Ketiga, tentang tokoh yang menwngembangkan marifat dan mahabbah. Keempat,
seputar ma'rifatdan mahabbah falam pandangan Al quran dan ak hadits.
I. MA'RIFAT ILAHIYAH
A. Pengertian marifat,
tujuan dan kedudukannya
Dari
segi bahasa, ma'rifat berasal dari kata arafa yang artinya adalah pengetahuab
atau pengalaman. Marifat yang artinya pengetahuan tentang rahasia hakikat
agama. Yaitu ilmu yang lebih tinggi dari pada ilmu yang oleh orang orang pada
umumnya. Marifat adlah pengetahuan yang obyeknya bukan hal hal yang bersfat
dzohrir tetapi lebih mendalam kepada batinnya drngan mengethui rahasianya. Hal
idasarkan pada pandangan bahwa akal mnusia sanggup mengetahui
hakikatketuhanan.hakikakay itu satu dan segala yang maujud berasal dari yang
satu. Oleh karena Itu orang orang sufi mengatakan ;
1. Kalau mata yang terdapat dalam hati
sanubari manusia terbuka.
2. Marifat adalah cermin,, kalau seorang
arif melihat kecermin itu maka yang dilihatnya hanya Allah
3. Yang dilihat otang baik sewaktu tidur
maupun sewaktu bangun dari hanya Allaj.
4. Sekiranya marifat mengambil bentul
materi semua orang yang meligat padanya akan mati.
B. Alat untuk mencapai
marifat
Alat yang dapat
digubakan untuk mencapai marifat telah ada dalam diri manusia, yaitu qapb (
hati ) yang artinya tidak sama dengan heart dalam bahasa inggris. Selain
sebagai alat untuk merasa, qalb juga menjadi alat untuk berfikir. Bedanya qalb
dengan akal ialah akal tidak dapat memperoleh pengetahuan yang sebenarnya
tentang Tuhan,sedangkan qalb bisa mengetahui hakikat segala yang ada,dan jika
dilimpahi cahaya Tuhan bisa mengetahui rahasia rahasia Tuhan.
Proses sampainya qalb pada cahaya Tuhan ini erat kaitannya dengan konsep
takhali.tahali.dan tajali. Takhali yaitu mengosongkan diri dari akhlak yang
tercela dan perbuatan maksiat melaui taubat. Tahalli yaitu menghiasi diri dengan
ahlak yang baik mulia dan amal ubadah. Tajalli yaitu tersinggkapnya
hijab,sehingga tampak jelas cahaya Tuhan. Hal ini sejalan dwngan firman Allah
awt.
فلما تجلي ربه للجبل جعله دكا وخر
موسي صعقا.
Artinya:
tatkala
Tuhan ( musa ) menampak terhadap gunung, itu luluh hancur dan musa jatuh
pingaan.
C.
Tokoh yang mengembangkan marifat
Dalam
literatur tasawuf, dijumpai dua orang tokoh yang mengenalkan paham marifat ini
: alghazali dan dzannun al misri. Alghazali ,nama lengkapny abu hammid muhammad
alghazali ,lahir pada tahun 1059m. Di ghazaleh. Ia belajar pada banyak imam
besar yang salah satunya imam al haramain juwaini guru beaar dimadrasah an
nizomiah selain mempelajari ilmu agama Al Gazali juga mempelajari ilmu lain
seperti filsfat, tasawuf, teologi dan lain lain setelah menembara sebagai sufi.
Ia kembali ke thus pada tahun 1105 m . Dan meningal di sana tahun 1111m.
Adapun Dzannun al misri. Berasal dari naubah
suatu negeri yangterletak diantra sudan dan mesir kelahirannya tidak banyak
yang mengetahui .yang diketahui hanya wafatnya .yaitu 860m . Mengenai bukti
bahwa kedua tokoh teraebut membawa faham marifat dapat dikutip pendapatnya
misalnya :
الاطلاع
علي اسرار اربوبية والعلم بترتب الامور الالهيية بكلل المو جودات .
Artiny
: marifat yaitu meneliti rahasia rahasia ketuhanan dan mengetahui atau mengerti
keteraturan urusan ketuhanan yang mencakup segala yang ada.
II.
MAHABBAH ILAHIYAH
mahabbah ilahiyah ( cinta ilahi ) adalah satu dari hal hal yang menjadi
dambaan dan citacita setiap salik . Dia adalah satu dari sisi dalam satu mata
uang seorang sufi yakni mahabbah dan marifatullah. Dalam makna terminologis,
mahabbatullah adalah maqom atau pangkat seseorang dihadapan Alloh. Menurut
harun nasution mengatakan pengertian mahabbah diberikan kpada mahabbah antara
lain :
1. Memeluk kepatuhan pada tuhan.
2. . Menyerahkan seluruh diri kepada yg
dikasihi.
3. Mengosongkan hati dari segala galanya
B.
Alat untuk mencapai mahabbah
Pada
diri manusia ada tiga alat yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan .
Pertama qalb sanubari . Kedua ruh sebagai alat mencati Tuhan. Ketiga sir alat
untuk melihat Tuhan . Sir lebih halus dari pada roh dan roh lebih halis dari
oada qalb.
C.
Tokoh yang mengembangkan doktrin mahabbah
Hampri seluruh literatur bidang tasawuf menyebutkan bahwa tokoh yang
me.perkenalkan ajaran mahabbah ini adalah Rabiah al adawaiyah.menurut sebagian
riwayat ia adalah seorang hamba sahaya yang kemudian dimerdekakan . Dalam
hidupnya ia banyak beribadah , bertaubat, dan menjauhi hidup duniawi. Rabiah
hidup dalam kesederhanaan dan menolak segala bantuan material yang diberkan
orang kepadanya.dalam berbagai doa yang ia panjatkan ia tak mau meminta hal hal
yang beraifat materi dari Tuhan. Ia betul betul hidup dalam keadaan zuhud dan
hanya ingin berada dekat dengan Tuhan .
Rabiah al adawiyah adalah seorang zahid
perempuan yang amat beaar dari basroh,irak ia hidup pada tahun 713 hingga801m .
5. DOKTRIN TASAWUF TENTANG FANA' , BAQA .
ITTIHAD. DAN WIHDATUL WUJUD
A.
Pengertian Fana dan uraiannya
Fana
berasal dari kata faniya yang berarti musnah lenyap. Dalam istilah tasawuf fana
adakalanya diartikan keadaan moral yang luhur. Fna yang dicari oleh seorang
ahli sufi adalah penghancuran diri yaitu bancurnya perasaan atau kesadaran
tentang adaya keberadaan manusia. Seoranv sufi yang telah mencapai tahapan fana
an nafs yaitu ketika wujud jasmani tak disadari kberadaannya, maka yang ia
raskan adalah hanyalah wujud rohaniyahnya
Seorang
hamba yang yang berupaya meninggalkan perbuatan kehinaan, maka ia telah fana' dari syahwatny dan
selanjutnya akan kebal keteguhan dirinya serta keikhlasan dalam ubudiyahnya.
Barang siapa yang mengobatibpenyakit hati seperti dengki, angkuh,bakhil dan
lain lain.maka ia telah fana dari akhlak tercela orang fana adalah orangvyang
terlepas dari sifat sitat diri dari hawa nafsub dan orang yang memgalamibbaqa.
Adalah orang yangbkekal dwngan sifat al haqq.
B. Pengertian Baqa' dan
urainnya
Baqa ' berasal dari kata baqiya yang artinya
tetap. Sedangkan berdasarkan pada istilah taaawuf adalah kekalnya sifat
terpuji dan sifat sifat Tuhan dalam diri
manusia. Pafam baqa tidak dpat dipisahkan dengan fana karena keduanya merupakan
faham yang salaing beruringan jika sufi dalam keadaan fana maka ketika saat
itulah ia sedang mengalami baqa.
C. Pengertian Ittihad
dan uraiannya
Ketika seorang ahli sufi telah mngalami
fana' dan baqa .Maka pada saat itulah seorang sufi telah dapat menyatu dengan
Tuhan, sehingga wujudiyahnya kekal. Di dalam perpaduan itu maka ia menemukan
halikat jati dirinya sebagai manusia yang berasal dari Tuhan. Dan pada tadapan
inilah maka ia masuk dalam tahapan ittihad.
Ittihad adalah salah satu tingkatan dimana seoran telah merasa
dirinyabbrsatu dengan Tuhan, salah satu tingkatan dmana yang mencintai dan yang
dicintai telah menjadi satu.
Dalam ittihad yang dilihat hanya satu wujud
meskipun sebenarnya ada dua wujud yang terpisah dari satu yang lain .
D. Pengertian Wihdat Al
Wujud dan uraiannya
Wihdat
al wujud adalah ungkapan yang terdiri dari dua kata, yaitu wihdat dan al wujud
. Wihdat artinya sendiri tunggal dan kesatuan sedangkan al wujudbartinya ada.
Dengam demikian wihdat al wujudberarti kesatuan wujud . Faham wihdat al wujud
ini antara lain terliaht dalam ungkapan :
وما
الوجه الا واحد غير انه اذا انت اعددت المرابا تعدد.
Artinya : Wajah sebenarnya satu tetapi jika
engkau perbanyak cermin ia mwnjadi banyak.
Pada hakikatnya tidaklah ada pemisah diantara manusia dan khalik dan
mahluk ini hanyalah lantaran pendeknya faha. Dan akal dalam mencapai haikikat.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tasawuf adalah mereka yang menempuh jalan
Allah. Yang beralhlak tinggi nan bersih dan juga berjiwa cemerlang lagi
bijaksana.
2.
Tokoh tokoh yang terkenal di dunia tasawuf
a. Al Ghazali
b. Al junaid
c. Radim bin ahmad al baghdadi dll.
3. Maqamat terdiri dari 8 tingkatan
1.
Taubat. 2.sabar 3. zuhud 4. Tawakal 5. Mahabbah 6. Ridho 7. Marifat 8
.
Faqr
4.
Syariah adalah jalan menuju perhinpun air untuk dihimpun manusia.
5.
Marifat adalah pengetahuan tentang rahasia hakikat agama . Yaitu ilmu yang
lebih tinggi.
6.
Fana adalah hilangnya keinginan hawa nafsu .
7.
Baqa adalah kekalnya sifat terpuji
8.
Ittihad adalah salah satu tingkatan dimana sworang sufitelah merasa dirinya
menyatu kepada Tuhan.
B.
SARAN
Demikian tadi
penjelasan -penjelasan singkat
tenntang Akh1ak Tasawuf islam dan disini kami pemakalah menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saran sangat kami perlu
dalan merevisi berikutnya.
RUJUKAN
Ringkasan
Buku Akhlak Tasawuf penyusunan MKB sunan Ampel surabaya