SEJARAH BAHASA INDONESIA
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“
BAHASA INDONESIA “
Dosen
Pengampu :
UMAR
FAIZI, M.Pd.I
Disusun
oleh :
M.
Mustakim ( PGMI )
Mustail
( PGMI )
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM HASANUDDIN
(
STAIH ) PARE KEDIRI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita
panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat taufik, dan hidayahnya serta
inayahnya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kehadiran junjungan
kita nabi agung muhammad saw. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman islamiyah, semoga kita tergolong umat – umat yang mendapat syafaatnya min
hada ila yaumil qiyamah.
Syukur alhamdulilah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ SEJARAH BAHASA INDONESIA “ sebagai tugas
dari dosen ucapan terima kasih kepada Ibu UMAR FAIZI,M.Pd.I . yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan baik.
Akhir kata sebagai manusia kami
lepas dari kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu segala tegur sapa yang
bersifat membangun sangat kami harapkan
Pare,
23 Januari 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
...............................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum
Merdeka ..................................
3
B. Kedudukan Bahasa Indonesia..........................................................................
5
C. Fungsi Bahasa Indonesia ................................................................................
7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................
9
B. Rujukan.........................................................................................................
11
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu
alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa
mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya bahasa sebagai
identitas manusia, Untuk
menjalankan tugas kemanusiaan, manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa.
Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka.
Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu terasa
serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia
dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap.
Era
globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara pesat, terutama
bahasa yang datang dari luar atau bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan
bahasa internasional yang digunakan sebagai pengantar dalam berkomunikasi antar
bangsa. Dengan ditetapkannya Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Maka orang akan cenderung memilih untuk
menguasai Bahasa Inggris agar mereka tidak kalah dalam persaingan di kancah
internasional sehingga tidak buta akan informasi dunia. Tak dipungkiri memang
pentingnya mempelajari bahasa asing, tapi alangkah jauh lebih baik bila kita
tetap menjaga, melestarikan dan membudayakan Bahasa Indonesia. Karena seperti
yang kita ketahui, bahasa merupakan idenditas suatu bangsa. Untuk memperdalam
mengenai Bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui bagaimana perkembangannya
sampai saat ini sehingga kita tahu mengenai bahasa pemersatu dari berbagai suku
dan adat-istiadat yang beranekaragam yang ada di Indonesia, yang termasuk kita
di dalamnya. Maka dari itu melalui makalah ini penulis ingin menyampaikan
sejarah tentang perkembangan bahasa Indonesia[1].
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana sejarah perkembangan Bahasa
Indonesia pada masa prakemerdekaan ?
2.
Bagaimana Kedudukan Bahasa Indonesia ?
3.
Apa saja fungsi Bahasa Indonesia?
C. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka
tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui sejarah perkembangan
Bahasa Indonesia pada masa prakemerdekaan.
2.
Untuk
mengetahui Kedudukan Bahasa Indonesia.
3.
Untuk mengetahui
Fungsi Bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah Perkembangan Bahasa
Indonesia pada Masa Prakemerdekaan
Pada dasarnya Bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu di
pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang
di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar
Nusantara. Perkembangan
dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai
peninggalan-peninggalan misalnya:
Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di
Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380
Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang
pada tahun 683.
Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada
Tahun 684.
Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat,
pada Tahun 686[2].
Penggunaan istilah “bahasa Melayu” telah dilakukan pada masa sekitar
683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa
Melayu kuno dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasati ini
ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Kerajaan Sriwijaya. Awal
penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada kongres Nasional Kedua di Jakarta
diumumkanlah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk Negara Indonesia
pasca-merdeka. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, yaitu bahasa Jawa
(yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih
bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari bahasa Melayu yang dituturkan di
Riau.
Bahasa
Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan negara Republik Indonesiaatas
beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku
bangsa atau golongan lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku
Jawa yang merupakan golongan mayoritas di Republik Indonesia.
2. Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari
dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan
kasar yang digunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun
pangkat.
3. Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan
bahasa Melayu Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi),
ataupun Kutai, dengan pertimbangan :
Pertama, suku Melayu
berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka
direbut oleh Portugis. Kedua, sebagai lingua franca, bahasa Melayu Riau yang
paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Tionghoa Hokkien, ataupun
dari bahasa lainnya.
4. Penggunaan bahasa Melayu bukan hanya
terbatas di Republik Indonesia. Pada 1945, penggunaan bahasa Melayu selain
Republik Indonesia yaitu Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan,
antara lain menyatakan bahwa bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa
Melayu yang sejak zaman dahulu sudah digunakan sebagai lingua franca (bahasa
perhubungan). Bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga
hampir di seluruh Asia Tenggara sejak abad ke VII. Bukti yang menyatakan itu
adalah ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit, berangka 683 M (Palembang), Talang
Tuwo, berangka 684 M (Palembang), Kota Kapur, berangka 686 M (Bangka Barat),
dan Karang Brahi, berangka 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan Pra-Nagari
berbahasa Melayu Kuno. Bahasa melayu kuno tidak hanya digunakan pada zaman
Sriwijaya, karena di Jawa Tengah juga ditemukan prasasti tahun 832 M dan di
Bogor tahun 942 M yang menggunakan bahasa melayu kuno[3].
Bahasa
Melayu menyebar kepelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di
wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara
sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa,
dan antarkerajaan karena tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu yang
dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh
corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa,
terutama dari bahasa Sanskerta, Persia, Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa
Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara memengaruhi dan mendorong
tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Secara sosiologis, kita
bisa mengatakan bahwa bahasa Indonesia bisa diterima keberadaannya pada tanggal
28 Oktober 1928. Dimana para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan
pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia, yang
menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia. Secara yuridis, baru
tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi di akui keberadaannya dan
ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36. Meskipun demikian, hanya sebagian dari
penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat
Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, seperti bahasa
Madura, bahasa Jawa, bahasa Sumbawa , dan lain-lain.
2.
Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum didalam :
1) Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan
bunyi,”Kami putra dan putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.”
2) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36
menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”
Dengan begitu,
kedudukan bahasa Indonesia dibagi menjadi :
1) Bahasa Nasional
Kedudukannya
berada diatas bahasa-bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975
menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai berikut :
a) Lambang kebanggaan Nasional
Sebagai
lambing kebanggaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya
yang mendasari rasa kebangsaan kita. Dengan bahasa nasionalnya, bangsa
Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan
hidup. Atas dasar pegangan ini, bahasa Indonesia perlu kita pelihara dan kita
kembangkan pemakaiannya.
b) Lambang Identitas Nasional
Sebagai
lambang identitas Nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa
Indonesia. Dengan demikian, bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas
seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita
harus menjaganya, jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran
bangsa Indonesia yang sebenarnya dan bebas dari unsur-unsur bahasa lain,
terutama bahasa asing.
c) Alat pemersatu berbagai suku bangsa
Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku
bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke
dalam satu kesatuan yang bulat, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku
bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak
perlu meninggalkan identitas suku dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial
budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Bahkan
dengan bahasa nasional kita, kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di
atas kepentingan daerah atau golongan.
d) Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah
Dengan
bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan satu dengan yang lain
sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang
sosial budaya dan bahasa dapat dihindari. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan
strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan kemanan akan mudah diinformasikan kepada warga.
2) Bahasa Negara (Bahasa Resmi Negara Kesatuan
Republik Indonesia)
Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional
yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975
dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
befungsi sebagai :
a) Bahasa remi kenegaraan
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan
adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI
1945. Mulai
saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa serta
kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun tulisan.
b) Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Bahasa
Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan baik
formal maupun non formal mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan
tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran yang
berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat
dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila hal ini
dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai
bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
c) Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
Bahasa
Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu, hendaknya diadakan
penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan
penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan
dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
d) Alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam
penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih
luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran,
buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya
menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik
dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis melalui lembaga-lembaga
pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
3.
Fungsi Bahasa Indonesia
Fungsi
lain bahasa dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum
dan fungsi bahasa secara khusus.
A. Fungsi bahasa secara umum yaitu :
1) Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan
Mampu
mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita
dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan
pikiran kita.
2) Sebagai alat komunikasi
Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan
bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau
pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan
komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang
lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu
verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan
alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal
dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti
tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3) Sebagai alat berinteraksi dan beradaptasi
sosial
Pada
saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan
menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk
berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4) Sebagai alat kontrol sosial
Yang
mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial
dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku
pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol
sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah.
Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa
marah kita.
B. Fungsi
Bahasa secara khusus
1) Mengadakan hubungan dalam pergaulan
sehari-hari
Manusia
adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan makhluk
sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan bahasa formal dan non
formal.
2) Mewujudkan Seni (Sastra)
Bahasa
yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni, seperti
syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki makna
denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang
mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3) Mempelajari bahasa kuno
Dengan
mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa
lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali
dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang
latar belakang dari suatu hal. Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya
yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.
4) Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki
manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka
manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan
melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri[4].
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Dapat
disimpullkan dari makalah ini, bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa
melayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia)
karena :Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdangangan. Sistem bahasa
Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal
tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus). Suku
jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Bahasa
melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti
yang luas.
2.
Kedudukan bahasa Indonesia
A.
Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Nasional.
Adapun
fungsinya adalah :
a. Lambang kebanggaan Nasional
b. Lambang identitas Nasional
c. Alat pemersatu berbagai suku bangsa
d. Alat penghubung antarbudaya dan antardaerah
B.
Kedudukan dan fungsi
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara.
Adapun
fungsinya adalah :
a. Bahasa resmi kenegaraan
b. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
c. Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
d. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi
3. Fungsi lain dari Bahasa
Indonesia , dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Fungsi bahasa secara umum
a. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan
b. Sebagai alat komunikasi
c. Sebagai alat berinteraksi dan beradaptasi
sosial
d. Sebagai alat control sosial
2. Fungsi bahasa secara khusus
a. Mengadakan hubungan dalam pergaulan
sehari-hari
b. Mewujudkan seni (sastra)
c. Mempelajari bahasa kuno
d. Mengeksploitasi IPTEK
B. Saran
Bahasa Indonesia yang kita ketahui sebagai mana dari penjelasan terdahulu
memiliki banyak rintangan dan kendala untuk mewujudkan menjadi bahasa
pemersatu, bahasa nasional, bahasa Indonesia. Sehingga kita
sebagai generasi penerus mampu untuk membina, mempertahankan bahasa Indonesia
ini, agar tidak mengalami kemerosotan dan diperguna dengan baik oleh pihak luar.
DAFTAR RUJUKAN
Anonym. 2013. Makalah Sejarah
Perkembangan Bahasa Indonesia,
http://selidik86.blogspot.com/2013/03/makalah-sejarah-perkembangan-bahasa_9.htmlV
, diakses pada Senin, 23 Januari 2017 pukul 09:34
Anak Pesisir. 2012. Sejarah Perkembangan
Bahasa Indonesia
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html, diakses pada Senin, 23 Januari 2017 pukul 01.00
Kartika Nur Ramadha. 2009. Sejarah
Perkembangan Bahasa Indonesia. http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html, diakses pada Selasa, 24 Januari 2017 pukul 01.00
[1] Kartika
Nur Ramadha. 2009. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html.
[2] Anonym.
2013. Makalah Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia,
http://selidik86.blogspot.com/2013/03/makalah-sejarah-perkembangan-bahasa_9.htmlV .
[3] Anak
Pesisir. 2012. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html.
[4] Kartika
Nur Ramadha. 2009. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.
http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html.