STUDI KRITIS TERHADAP ALIRAN-ALIRAN TASAWUF
A.PENDAHULUAN
Tasawuf seperti halnya ilmu-ilmu lainnya tidak terlepas dari kritikan-kritikan dari berbagai golongan yang menentangnya.Serangan yang berulang-ulang ditujukan pada tasawuf dalam sejarah Islammemiliki banyak penyebab. Tidak sedikit diantara penyebab ini berupa pengaruh sosial dan politik para guru sufi, yang sering mengancam kekuasaan sert hak-hak istimewa para ahli hukum dan bahkan penguasa.
Menurut Sayyid Nur binSayyid Ali, kritik terhadap tasawuf berlatar belakang insiden jelek yang terjadi pada permulaan abad ke-4 H, ketika aliran-aliran kebatinan , Syi’ah Qaramithah, dan kafir zindik memanfaatkan tarekat-tarekat sufisme.
Pada permulaan abad ke-7 H, sekelompok kafir zindik dan ahli-ahli bid’ah menyelinap masuk ke barusan orang-orang berpaham sufi. Oleh karena itu, mereka menebarkan akidah-akidah syirk dan perbuatan-perbuatan bid’ah atas nama agama.
B.KRITIK TERHADAP SUMBER TASAWUF
Para penentang taswuf menganggap bahwa tasawuf bukan ajaran yang berasal dari Rasulullah dan bukan pula ilmu warisan dari para shahabat. Mereka menganggap bahwa ajaran tasawufmerupakan ajaran sesat dan manyesatkan yang di ambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani, Brahma Hindu, ibadah Yahudi, dan zuhud Budha.
C.KRITIK TERHADAP TAREKAT
Di antara bentuk penyimpangan yang dialamatkan kepada tasawuf adalah menonjolkan kehudupan rohani dan mengabaikan kehidupan duniawi sehingga mengabaikan usaha(kerja). Di samping itu,ada juga bentuk penyimpangan yang laun seperti mengabaikan syariat dan perdukunan.
Sementara itu, Syekh Nawawi Banten menyampaikan kritinya sebagai berikut:
Adapun orang-orang yang mengambil tarekat, jikalau perkataan dan perbuatan mereka itu mufakat pada syara’ Nabi Muhammad sebagaimana ahli-ahli tarekat yang benar, maka maqbul, dan jika tiada begitu, maka tentulah seperti yang banyak terjadi di dalam anak-anak murid Syekh Ismail Minangkabau.
D.KRITIK TERHADAP TASAWUF FALSAFI
Tasawuf falsafi diwakili para sufi yang memadukan tasawuf dengan filsafat, sebagaimana telah disebut di atas. Para sufi yang juga filosof ini mendapat banyak kecaman dari para fuqoha’, yang justru semakin kerasakibat pernyataan mereka yang pantaistis. Di antara fuqaha yang paling keras kecamanya terhadap golongan sufi yang juga filosof ialah Ibn Taimiah(meningal pada tahun 728H).
Di antara hal paling penting yang di tuduhkan orang-orang yang menentang kaum sufi meyakini hulul dan ittihad, artinya, pegunungan, bukit-bukit, pepohonan, manusia hewan dan sebagainya. Dengan kata lain, makhlua adalah Kholiq iitu sendiri. Semua yang dapat diraba dan dapat dilihat dialam ini merupakan dzat Allah dan diri-Nya. Maha suci Allah dari semua itu.
Para Ulama’ dan para sufi yang tilus terus berusaha menjelaskan kesalahan pendapat tentang hulul dan ittihat, menunjukan kerusakannya, dan meringatkan kesesatannya.
E. KRITIK TERHADAP PRAKTIK TASAWUFSECARA UMUM
Pembaharuan tasawuf Al-Ghozali, yaitu upaya menahan gerakan yang waktunya melebih-lebihkan itu tak berhasil, walaupun pengaruhnya memang luar biasa. Gerakan mistisisme menjadi sulit dikendalikan dan tidak dominan lagi. Umat mengalami kemunduran, yang selama dua abad terakhir ini mereka berupaya keras mengatasi kemunduran ini.
Dibawah pesona sufi, orang muslim menjadi apolitis, asocial, ameliter, anetika, dan tidak produktif. Mereka tidak perduli umat (persodaraan dunia dibawah hukum moral), menjadi individualis, dan menjadi egois yang tujuan utamanya adalah keselamatan diri, terserap dalam keagungan Tuhan. Dia tidak bergeming dengan kesengsaran, kemiskina mpenyakit, dan keberatan yang masyarakatnya sendiri, serta nasib umat manusia dalam sejarah