Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI
Makalah
Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MI
Dosen Pengampu
Ana Susana, M.Pd.I
oleh:
Neneng
Khoirunnisa
Alfi
Julianto
Mustail
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HASANUDDIN (STAIH)
PARE-KEDIRI 2018
Puji
dan syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Allah Swt , atas berkah,
rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Adapun
tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai salah satu tugas yang harus
ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam melaksanakan studi Perkuliahan. Adapun judul yang penyusun buat didalam makalah ini adalah mengenai
“ Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI “.
Dalam proses penyusunan
makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan, dukungan, serta do’a dari
berbagai pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih dengan penuh rasa
hormat kepada Bapak Ketua Stai Hasanudin : Drs. H Kusaijin, M.Fil.I dan Dosen
Pengampu “Ana Susana, M.
Pd. I serta rekan-rekan mahasiswa yang turut memberikan
dorongan motivasi, hingga terselesaikannya makalah ini.
Sangatlah disadari
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya dan jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan masukan baik saran maupun kritik
yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi kita semua.
Pare, 10 Oktober 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ....................................................................................... ii
Daftar
Isi ....................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang masalah..................................................................... 1
B.
Rumusan masalah............................................................................. 1
C.
Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Pendekatan ................................................................... 3
B.
Jenis – jenis pendekatan .................................................................. 8
C.
Langkah
– Langkah Menetapkan Pendekatan dan Manfaat............... 8
D.
Fungsi
Pendekatan............................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ....................................................................................... 9
B.
Saran ....................................................................................... 9
DAFTARPUSTAKA..................................................................................... 10
BAB
I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Bahasa
memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional.
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang
pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Bahasa
Indonesia memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
dasar khususnya MI yaitu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi karena
bahasa Indonesia merupakan sarana berpikir untuk menumbuh kembangkan cara
berpikir logis, sistematis, dan kritis.
Ada
beberapa penyebab kurang berhasilnya pembelajaran menulis di MI. Salah satu penyebabnya ialah penyampaian
materi yang masih menggunakan pendekatan tidak terpadu. Keterampilan berbahasa
(keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan berbicara) ini berdiri
sendiri-sendiri, bahkan dianggap sebagai ilmu tersendiri. Pemikiran mengenai
peningkatan keterampilan siswa dengan pendekatan pembelajaran terpadu dalam
pembelajaran bahasa Indonesia merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Dengan demikian, penerapan pendekatan pembelajaran terpadu sangat penting untuk
peningkatan keterampilan siswa dalam bidang bahasa Indonesia pada siswa di
MI kelas rendah maupun kelas tinggi.
Dewasa
ini, proses belaja mengajar di Madrasah Ibtidaiyah masih menggunakan paradigma
lama, yaitu didominasi oleh peran dan kegiatan guru, dimana guru yang lebih
aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya. Peserta didik hanya
mendengarkan penjelasan yang guru sampaikan. Peserta didik cendrung tidak
diajak untuk mengetahui dan memahami peristiwa dan konsep mengenai materi.
Sehingga dalam mengajar diperlukan
pendekatan dalam pembelajaran , pendidik harus pandai menggunakan pendekatan
secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan
sikap dan perbuatan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian
pendekatan pembelajaran itu?
2.
Apa sajakah
jenis - jenis pendekatan pembelajaran
tersebut?
3.
Bagaimana
langkah-langkah dan manfaat pendekatan tersebut?
4.
Apa saja fungsi
pendekatan
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian
dari pendekatan.
2.
Mengetahui
macam dari pendekatan pembelajaran.
3.
Mengetahui
langkah-langkah serta manfaat dari pendekatan itu sendiri.
4.
Mengetahui
Fungsi – Fungsi Pendekatan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan
menurut Edwar M.Anthoni, 1963 adalah
seperangkat asumsi korelatif yang menangani hakikat bahasa, pengajaran bahasa
dan pembelajaran bahasa.[1]
Pembelajaran
menurut Undang - Undang sistem
pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah “ proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajarpada suatu lingkungan
belajar.Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir
siswa,serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru
sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.[2]
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
2.
Jenis-Jenis
Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa
Jenis
– Jenis Pendekatan Pembelajaran jumlahnya ada banyak sekali disini pemakalah
hanya menyebutkan beberapa saja diantaranya :
A.
Pendekatan
Individual
Pendekatan
individual adalah suatu pendekatan yang melayani perbedaan-perbedaan perorangan
siswa sedemikian rupa, sehingga dengan penerapan pendekatan individual
memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Dasar
pemikiran dari pendekatan individual ini ialah adanya pengakuan terhadap
perbedaan individual masing-masing siswa. Sebagai individu anak mempunyai
kebutuhan dasar baik fisik maupun kebutuan anak untuk diakui sebagai pribadi,
kebutuhan untuk dihargai dan menghargai orang lain, kebutuhan rasa aman, dan
juga sebgai makhluk sosial, anak mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan
lingkungan baik dengan temannya ataupun dengan guru dan orang tuanya.
Pembelajaran
individual merupakan salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan
siswa, membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan
daya dukung yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan
yang terbuka antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan
bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan
siswa dalam belajar. Untuk mencapai hal itu, guru harus melakukan hal berikut
ini;
1.
mendengarkan
secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan membuat
hubungan saling percaya.
2.
membantu anak
didik dengan pendekatn verbal dan non-verbal.
3.
membantu anak
didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
4.
menerima
perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan penuh
perhatian.
5.
menanggani anak
didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan mungkin memberi
beberapa alternatif pemecahan.
Ciri-ciri
pendekatan individual :
1.
Guru melakukan
pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan
kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk akatif, kreatif, dan
mandiri dalam belajar.
2.
Guru harus peka
melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual.
3.
Guru lebih
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat
lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
4.
Guru harus
mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam
pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan
siswa. Pengajaran individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan
belajar mereka.
Oleh
karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses belajar mengajar,
interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan terjadinya hubungan pribadi
yang menyenangkan antara siswa dan guru. Secara tidak langsung hal yang disebut
diatas merupakan keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual.
Keuntungan
dari pengajaran pendekatan individual yaitu:
1.
memungkin siswa
yang lama dapat maju menurut kemampuannya masing-masing secara penuh dan tepat,
2.
mengarahkan
perhatian siswa terhadap hasil belajar perorangan,
3.
memberi peluang
siswa untuk maju secara optimal dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya,
4.
menumbuhkan
hubungan pribadi yang menyenangkan siswa dan guru,
5.
memberi
kesempatan bagi para siswa yang pandai untuk melatih inisiatif berbuat yang
lebih baik,
Sedangkan
kelemahan pembelajaran pendekatan individual sebagai berikut dapat dilihat
secara umum dan khusus. Kelemahan secara umum:
1.
proses
pembelajaran relative memakan banyak waktu sesuai dengan jumlah bahan yang
dihadapi dan jumlah peserta didik.
2.
Motivasi siswa
mungkin sulit dipertahankan karena perbedaan-perbedaan individual yang dimiliki
oleh peserta didik sehingga dapat membuat beberapa siswa rendah diri/minder
dalam pembelajaran.
3.
Adanya
penggunaan pasangan guru dan siswa dalam manajemen kelas regular secara
perorangan, sehingga terjadi kemungkinan sebagaian peserta didik tidak dapat
dikelola dengan baik.
4.
Guru-guru yang
sudah terbiasa dengan cara-cara lama akan mengalami hambatan untuk
menyelenggarakan pendekatan ini karena menuntut kesabaran dan penguasaan materi
secara lebih luas dan menyeluruh.
B.
Pendekatan
Komunikatif
Pendekatan Komunikatif adalah sistem pembelajaran yang menekankan
pada aspek komunikas, interaksi, dan mengembangkan kompetensi kebahasaan, serta
ketrampilan berbahasa ( menyimak, membaca, menulis, berbicara)sebagai tujuan
pembelajaran bahasa dan mengakui bahwa ada kaitannya dengan kegiatan komunikasi
dalam kehidupan sehari – hari.
Ciri-ciri utama pendekatan pembelajaran komunikatif ada dua
kegiatan yang saling berkaitan yakni adanya kegiatan-kegiatan:
1.
Acuan
berpijaknya adalah kebutuhan peserta didik dan fungsi bahasa.
2.
Tujuan Belajar
bahasa adalah membimbing peserta didik agar mampu berkomunikasi dalam situasi yang sebenarnya.
3.
Komunikasi efektif dianjurkan
4.
Latihan atau
drill diperbolehkan
5.
Ucapan yang
dapat dipahami diutamakan
6.
Segala upaya
untuk berkomunikasi dapat didorong sejak awal
Pendekatan komunikatif berorientasi pada proses belajar-mengajar
bahasa berdasarkan tugas dan fungsi berkomunikasi.
Prinsip dasar pendekatan komunikatif ialah:
1.
materi harus
terdiri dari bahasa sebagai alat komunikasi,
2.
desain materi
harus menekankan proses belajar-mengajar dan bukan pokok bahasan
3.
materi harus
memberi dorongan kepada pelajar untuk berkomunikasi secara wajar.[3]
C.
Pendekatan
Kontekstual
Pendekatan
Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.[4]
Dalam
pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang
penting, yaitu :
A.
Mengaitkan
adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru
menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang
sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui
siswa dengan informasi baru.
B.
Mengalami
merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan
informasi baru dengan pengalaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi
lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan
bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
C.
Menerapkan.
Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah.
Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan
relevan.
D.
Kerjasama.
Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang
signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat
mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan.Pengalaman kerjasama
tidak hanya membanti siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan
dunia nyata.
E.
Mentransfer.
Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan focus pada
pemahaman bukan hapalan
3.
Langkah -
Langkah Menetapkan Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Serta
Manfaatnya
Karakteristik
bahasa Indonesia adalah ciri khas atau sifat pembelajaran bahasa Indonesia
sebagai sebuah ilmu.
Adapun
langkah-langkah pembelajaran bahasa Indonesia adalah bersifat kontekstual,
bersifat komunikatif, bersifat sistematis, menantang pembelajar untuk
memecahkan masalah-masalah nyata, membawa pembelajar ke arah pembelajaran yang
aktif, dan penyusunan bahan pembelajaran dilakukan oleh guru sesuai dengan
minat dan kebutuhan pembelajaran, itu adalah salah satu langkah awal dalam
menetapkan pendekatan pembelajaran bahasa indonesia.
Manfaat
pembelajaran bahasa Indonesia dapat bersifat praktis dan strategis. Adapun yang
menjadi manfaat pembelajaran bahasa Indonesia adalah meningkatkan kemampuan
komunikasi, pembentuk perilaku positif, sarana pengembang ilmu pengetahuan,
sarana memperoleh ilmu pengetahuan, sarana pengembang nilai norma kedewasaan,
sarana ekspresi imajinatif; sarana penghubung dan pemersatu masyarakat
Indonesia, dan sarana transfer kultural.[5]
4.
Fungsi
pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :
A.
Sebagai pedoman
umum dalam menyusun langkah-langkah metode pembelajaran yang akan digunakan.
B.
Memberikan
garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.
C.
Menilai
hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.
D.
Mendiaknosis
masalah-masalah belajar yang timbul, dan
E.
Menilai hasil
penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.[6]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seorang
Pendidik dalam mengajarkan pembelajarannya harus menggunakan sebuah pendekatan,
karena dengan pendekatan tersebut kita bisa mengontrol peserta didik agar lebih
meresap dan juga agar kita bisa menguasai kondisi peserta didik dalam proses
kegiatan pembelajaran.
B.
Saran
Dalam
pembuatan Makalah ini pasti banyak dijumpai kekeliruan ,maka dari pada itu
Kritik dan Saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati.
RUJUKAN
1.
Anonim, 2012 http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/ diakses pada 10 oktober 2018 pukul 13.45
2.
Iskandarwassid,
Strategi Pembelajaran Bahasa, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2016
3.
Widjiono Hs,
Bahasa Indonesia , Grasindo , Jakarta :2007.
4.
http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/pendekatan-dalam-pembelajaran-bahasa.htm diakses pada 10 Oktober 2018 pukul 13.45 wib
5.
http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalah-berbagai-pendekatan-dalam.htm diakses pada 10 oktober 2018 pukul 13.25
[1] Anonim, 2012 http://citratyas.wordpress.com/2012/01/08/pendekatan-metode-strategi-dan-teknik-pembelajaran-pendidikan/ diakses pada 10 oktober 2018 pukul 13.45
[3]
Iskandarwassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, PT Remaja Rosdakarya, Bandung:
2016
[4] Widjiono Hs,
Bahasa Indonesia , Grasindo , Jakarta :2007.
[5] http://profesormakalah.blogspot.co.id/2015/01/pendekatan-dalam-pembelajaran-bahasa.htm diakses pada
10 Oktober 2018 pukul 13.45 wib
[6] http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalah-berbagai-pendekatan-dalam.htm diakses pada
10 oktober 2018 pukul 13.25. WIB